Tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, menjadi hari suram, tidak hanya bagi insan sepakbola di Malang, tapi juga sepakbola Indonesia dan Dunia. 135 meregang nyawa, dan ratusan lain luka-luka.

Setahun pasca kejadian, korban dan keluarga masih menanti keadilan. Sejauh ini hukum hanya mampu menyeret 5 orang yang dianggap bertanggungjawab. Itupun baru menyentuh aktor lapangan dan belum menjangkau aktor high-level.

Alih-alih gas airmata, pengadilan justru menyebut angin sebagai penyebab jatuhnya korban. Vonis yang dijatuhkan kepada tersangka pun hanya berkisar 1,5 hingga 2 tahun penjara.

Namun, perjuangan korban dan keluarga korban belum berhenti. Desakkan untuk #usuttuntas terus dilakukan agar tragedi kemanusiaan ini tak hanya menjadi nisan tanpa keadilan.