POLEMIK PUASA RAJABAN DAN SOLUSINYA

ADA POLEMIK yang berkelanjutan sejak puluhan atau bahkan ratusan tahun jika merujuk kepada buku-buku fikih dan hadis klasik terkait dengan puasa rajab. Ulama-ulama Hanbali dengan tegas berpendapat bahwa puasa rajab tidak ada karena memang tidak ada hadis shahih yang dapat dijadikan hujjah yang menerangkan kalau puasa rajab secara khusus dianjurkan Nabi. Dan pendapat inilah yang pilih oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah dalam buku Tanya - Jawab.

BAHKAN hadis-hadis yang menerangkan puasa rajab secara khusus, qiyamullail, atau ibadah khusus seperti SHALAT RAGHA-IB, semuanya DHAIF bahkan mayoritas sampai pada level MAUDHU' ATAU PALSU. Hal bukan saja dinyatakan ulama-ulama Hanbali seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah atau Imam Ibnul Jauzi yang sengaja membuat buku hadis yang mengumpulkan hadis-hadis MAUDHU/PALSU dan memasukkan hadis-hadis tentang rajab ke dalam buku tersebut. Ulama-ulama syafi'iyyah juga menyatakan demikian, seperti Imam Nawawi ketika menyarah Shahih Muslim, bahkan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menuliskan kitab Tabyinul Ajab dan menerangkan bahwa keumuman hadis tentang rajab kalau tidak dhaif maka maudhu'.

Namun begitupun, ulama-ulama Syafi'iyah menegaskan bahwa puasa rajab dianjurkan dan sangat baik dilaksanakan karena rajab salah satu bulan haram dan Nabi menganjurkan untuk menghormati bulan haram dan salah satu cara menghormati bulan haram adalah dengan puasa. Bahkan dahulu Nabi pernah mengajarkan dan menganjurkan puasa haram ke sahabat yang bernama Al-Bahili. Dari keterangan ini, ulama-ulama Syafi'iyyah menyatakan puasa rajab dianjurkan dan tidak bid'ah.

LALU APA KESIMPULANNYA? Simak video berikut untuk mengetahuinya:

#rajab #puasarajab #puasa #puasaramadhan #syaban #bidahhasanah #bidahdholalah #muhammadiyah #tarjihmuhammadiyah #tarjih

Bantu kami untuk menebar manfaat dan kebaikan dengan share, like dan subscribe
Untuk infak dakwah, pondok tahfiz KH. Ibrahim dan lainnya silahkan ke no rek 976-064-5550 (BSI) LazisMU Desa Santri
Hubungi: 081310296788