Cerita ini menceritakan pengalaman seorang individu saat melakukan perjalanan lintas benua. Dia terkesan dengan banyaknya bangunan gereja di berbagai negara, namun mulai menyadari bahwa Alkitab telah dimanipulasi untuk menciptakan industri palsu di benua Afrika, suatu hal yang patut ditentang. Dia juga memperhatikan perbedaan praktik ibadah antara umat Kristen dan umat Muslim, dengan mengapresiasi kegigihan umat Muslim dalam beribadah. Namun, dia juga menyadari bahwa banyak dari orang Kristen, hanya mengingat Tuhan seminggu sekali, sementara perilaku pencurian dan ketidakjujuran merajalela di antara mereka. Perjalanan ini mendorongnya untuk merenungkan kembali ajaran Alkitab, terutama perintah "Kamu tidak akan mencuri", dan dia menyadari bahwa banyak di antara orang Kristen, melakukan tindakan pencurian.